LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA VENTURIMETER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Miniatur pipa venturimeter adalah
alat peraga yang dibuat untuk menjawab kegelisahan guru dalam
membangkitkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fisika. Proses
pembuatan alat peraga venturimeter ini sangat sederhana dan relatif mudah. Alat
dan bahan yang mudah ditemukan dan harganya terjangkau, menjadikan alat ini
mudah didapatkan dan siap untuk membangkitkan motivasi
belajar siswa. Alat ini digunakan untuk membantu siswa dalam memahami prinsip
kerja asas bernouli.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara pembuatan dan cara kerja miniatur pipa venturi?
2. Apa
saja aplikasi asas
bernoulli dalam kehidupan sehari-hari ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
cara pembuatan dan cara kerja miniatur pipa venturi
2. Menyebutkan
aplikasi atau penerapan asas
bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat pembuatan alat ini adalah sebagai berikut.
1. Menambah
wawasan tentang Pembuatan Alat Peraga
pipa venturi
3. Sebagai
acuan untuk menganalisis konsep tentang hukum bernolli.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Prinsip Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
1) Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan
2) Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( p ), energi kinetik per satuan volum (1/2 PV^2 ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara berfikir Bernoulli sampai menemukan persamaannya, kemudian menuliskan persamaan ini. Akan tetapi kita tidak akan menurunkan persamaan Bernoulli secara matematis.
Kita disini dapat melihat sebuah pipa yang pada kedua ujungnya berbeda dimanaujung pipa 1 lebih besar dari pada ujung pipa 2.
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
1) Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan
2) Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( p ), energi kinetik per satuan volum (1/2 PV^2 ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara berfikir Bernoulli sampai menemukan persamaannya, kemudian menuliskan persamaan ini. Akan tetapi kita tidak akan menurunkan persamaan Bernoulli secara matematis.
Kita disini dapat melihat sebuah pipa yang pada kedua ujungnya berbeda dimanaujung pipa 1 lebih besar dari pada ujung pipa 2.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan Asas Bernouli
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa
venturi. Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian
tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa
pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan
dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi
memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa
bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Fluida dialirkan melalui
pipa yang penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang
memiliki penampang yang lebi sempit, dengan demikian, maka akan terjadi
perubahan kecepatan.
Alat ini dapat
dipakai untuk mengukur laju aliran fluida. Venturimeter digunakan sebagai
pengukur volume fluida misalkan udara yang mengalir tiap detik.
Venturimeter
dapat dibagi 4 bagian utama yaitu :
a. Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter
yang sama seperti diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal
ditempatkan pada bagian ini.
b. Inlet Cone : Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang
berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida.
c. Throat (leher) : Bagian
tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal ini
dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang
keluar dari inlet cone.
Pada venturimeter,
fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke bagian outlet cone. Pada
bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet
cone fluida akan mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet
cone yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian
fluida masuk kebagian throat inilah tempat-tempat pengambilan tekanan akhir
dimana throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir
dari venturi meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana
bagian kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali
normal.
Jika aliran
melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan fluida yang
meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida yang memasuki meteran dan
keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak akan menyebabkan kehilangan
tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan.
Penurunan
tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada outlet cone.
Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang permanen dalam
sebuah meteran yang dirancangan dengan tepat
Ada dua jenis
venturimeter yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan
manometer yang berisi zat cair lain. Yang akan digunakan disini adalah
venturimeter menggunakan manometer yang berisi zat cair lain.
Untuk
menentukan kelajuan aliran v1 dinyatakan dalam besaran-besaran luas penampang
A1 dan A2 serta perbedaan ketinggian zat cair pada tabung U yang berisi raksa
(h).
Menurut
prinsip Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut
menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil
tetapi laju aliran fluida lebih besar.
Ini
dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa
jika laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian
pula sebaliknya, jika laju aliran fluida rendah maka tekanan fluida menjadi
besar.
3.2. Desain
Alat
3.3 Alat dan Bahan
1. Alat-alat yang digunakan :
a. Gergaji.
b. Solder
c. Gunting.
d. Mistar.
e. Meteran.
2. Bahan-bahan yang digunakan :
a. Pipa Paralon berdiameter 2 cm dengan panjang 15 cm.
b. Pipa Paralon berdiameter
3 cm dengan panjang 15 cm.
c. Pipa L.
d. Selang Transparan/selang manometer dengan
panjang 30cm.
e. Fluida( air pada pipa, minyak pada selang).
f. Kayu berukuran 40 x 20 cm.
g. Pipa Penetup.
h. Pipa Shock.
i. Lem Kayu.
3.4 Cara Pembuatan Alat
1.
Gabungkan pipa paralon diameter 2 cm dan 3 cm dengan
pipa shock
2.
Tutup ujung pipa yang berdiameter 2 cm dengan pipa
penutup dan tutup ujung pipa yang berdiameter 3 cm dengan pipa L.
3.
Buat lubang dikedua pipa dimeter 2cm daan 3 cm tepat
berada di tengah pipa dengan menggunakan solder.
4.
lubang tersebut
seukuran selang manometer yang akan dipasang .
5.
Pasang selang manometer di kedua lubang tersebut.
6.
Lalu buatlah pondasi untuk menopang pipa
7.
Ukur balok kayu lalu potong menjadi 3 bagian, 1 bagian
disisi kiri dan 1 bagian di sisi kanan
8.
Beri paku pada setiap pondasi kayu tadi.Kencangkan
paku agar kayu kuat menempel.
9.
Pasang bagian sisi kiri dan bagian sisi kanan yang
telah diberi paku tadi ke pondasi kayu.
10.
Letakkan pipa venturimeter ke pondasi untuk menopang
pipa venturi.
3.5 Prinsip Kerja Alat
1. Alirkan air melalui
pipa L.
2. Lihat perbedaan
ketinggian minyak pada selang.
3. Hitung ujung kiri
venturi dengan selang menuju kran air yang dapat mensuplai air dengan kecepatan
tinggi. Ujung kanan dihubungkan dengan selang menuju penampung air.
4. Buka kran air
perlahan,biarkan air melewati venturi sehingga terlihat perbedaan tinggi
permukaan air yang berada pada kedua pipa vertikal.
5. Catat perbedaan tinggi
permukaan air dan biarkan kran terbuka dalam keadaan konstan. Setelah dicatat
perbedaan tingginya, tampunglah air yang keluar selama 10 detik.
7. Debit air dapat
dihitung dengan rumus.
6. Hitung debit air yang
keluar dan kecepatannya
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan persamaan
Bernoulli, dapat diuraikan implikasinya sebagai berikut, yaitu :
1. Prinsip hukum Bernoulli
diterapkan pada pipa mendatar, teori Torricelli, Venturimeter, Tabung Pitot,
Gaya angkat pesawat dan alat penyemprot.
2. Hubungan antara kecepatan
aliran dengan perbedaan ketinggian adalah :
Berdasarkan hukum Bernoulli, jadi semakin besar
tinggi permukaan semakin besar kecepatan aliran fluida.
3. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan aliran fluida pada pipa venturI adalah :
· Luas permukaan pipa (A) m2.
·
Tekanan (P) N/m2.
·
Percepatan gravitasi (g) m/s2.
·
Selish tinggi permukan (h) m.
4.2
Saran
Kami menyadari akan
kekurangan dari penyusunan laporan
ini. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak demi menyempurnakan laporan selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar